Rumah Kaca Minimalis

Pixabay.com

Rumah kaca memang cukup jarang dapat ditemukan di Indonesia. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membuatnya bagi mereka yang terinspirasi keindahan rumah kaca di beberapa film bollywood. Kabar baiknya, rumah kaca yang biasa identik dengan bangunan besar nan megah, telah menerbitkan versi minimalisnya yang tentu saja tidak kalah menakjubkan.

Apabila anda merasa tertarik untuk mencoba memilikinya, ada beberapa informasi penting yang harus diketahui lebih dulu terutama terkait kelebihan dan kekurangan jenis rumah ini. Pengetahuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan matang agar tidak terjadi kekecewaan di kemudian hari.

Pertimbangan sebelum menggunakan rumah kaca

Bab ini akan menjelaskan manfaat dan resiko rumah kaca minimalis secara seimbang. Ulasan ini belum banyak diketahui oleh masyarakat, mengingat rumah kaca belum umum dibuat di Indonesia.

Kelebihan rumah kaca minimalis

  1. Pencahayaan rumah memadai

Kaca merupakan elemen yang memiliki kemampuan menangkap cahaya sangat baik. Rumah yang terbuat dari material kaca akan menerima cahaya matahari yang bersinar dengan sempurna. Namun, anda tidak perlu takut silau, karena kaca hanya menerima cahaya, bukan memantulkannya.

Selain itu, rumah kaca tidak panas atau pengap sebagaimana dibayangkan kebanyakan orang. Justru rumah kaca bersifat kedap panas sehingga membuat penghuni di dalamnya tetap merasa sejuk walau tanpa ac dan meskipun diluar sedang terik matahari

  1. Anti bocor ketika musim hujan

Disebabkan material kaca yang mempunya zat penyusun sangat rapat, air hujan sederas apapun dijamin tak bisa merembes atau masuk melalui celah-celah tersembunyi. Inilah kelebihan mencolok antara atap kaca dengan atap berupa genteng atau sejenisnya.

Namun begitu, tidak berarti atap kaca tidak mungkin bocor selamanya. Kebocoran bisa terjadi apabila kaca atap mengalami keretakan yang disebabkan oleh tekanan atau guncangan.

  1. Pemandangan luar yang lebih mudah dinikmati

Di dalam rumah kaca, anda bisa leluasa memandang panorama diluar sana dengan bebas melalui sudut rumah mana saja. Sensasi ini tentu sangat menyenangkan dan membuat sang pemilik merasa seperti langsung menyatu dengan alam di sekitarnya.

Jika hujan datang, tetesan-tetesan air akan nampak seperti cakrawala, membuat pemiliknya merasa seperti berlindung di bawah payung raksasa. Anda sudah membayangkan? Semakin menarik bukan?

  1. Membuat ruangan nampak lebih luas

Transparansi kaca akan membuat rumah minimalis anda tersamarkan, dan sekali lagi, seperti benar-benar tidak ada lagi sekat dengan alam. Konsep demikian menyebabkan kaca sering diadopsi menjadi salah satu bagian dari rumah minimalis. kemampuannya dalam menyamarkan garis ruangan  masih belum tertandingi hingga saat ini.

Umumnya material yang digunakan adalah kaca bening transparan yang tebal. Keamanan jenis ini sudah banyak digunakan di luar negeri sehingga dapat dipertanggungjawabkan kekuatannya, baik dari dalam atau serangan dari luar.

  Beberapa resiko rumah kaca

Selain membahas kelebihan, tak kalah penting juga mengulas beberapa kekurangan dari pembangunan rumah kaca. Berikut poin-poin terpenting nya:

  1. Harga cukup mahal

Dibandingkan pembuatan rumah minimalis yang menggunakan material pasir dan semen seperti biasa, rumah kaca membutuhkan nominal biaya yang relatif lebih mahal. Hal ini dikarenakan, kaca yang dipasang sebagai dinding dan atap tidak bisa sembarangan.

Kaca dengan kualitas rendah akan sangat berbahaya karena rentan retak dan pecah. Jika insiden tersebut sampai terjadi, keselamatan yang pemilik dapat terancam. Selain material kaca yang mahal, kerumitan pemasangan juga membuat anda harus merogoh rupiah lebih dalam untuk mempekerjakan seorang ahli.

  1. Pemasangan harus melalui tim ahli

Tidak semua tukang bangunan mengetahui cara mendesain rumah kaca. Jenis hunian satu ini mempunyai perhitungan lebih rumit dan sensitif, singkatnya membutuhkan seorang ahli dalam bidang arsitektur bangunan kaca. Di Indonesia, ahli arsitektur kaca masih jarang ditemui. Mungkin dikarenakan kondisi lokasi yang kurang sesuai untuk pembangunan tipe tempat tinggal tersebut.

Pertolongan tim ahli disini tidak boleh dipandang remeh, karena pemasangan sembarangan akan menimbulkan resiko yang tidak kalah mengerikannya seperti di poin resiko pertama diatas.

  1. Sulit diperbaiki

Berbeda dengan rumah biasa yang jika salah satu bagian rusak bisa diperbaiki hanya pada titik tersebut. Keretakan atau kerusakan pada satu sisi rumah kaca tidak dapat diperbaiki, sehingga solusi satu-satunya ialah mengganti secara keseluruhan.

Tentu saja, mengganti satu bagian sisi kaca tidak memakan biaya yang sedikit serta kerumitan tersendiri. Aspek inilah barangkali yang membuat banyak orang mempertimbangkan membangun rumah kaca minimalis sebagai tempat tinggal. Rumah semen biasa jauh lebih mudah perbaikan serta perawatannya.

  1. Beresiko tinggi di Indonesia

Dari segi geografis, nyatanya letak Indonesia kurang mendukung bagi pembuatan rumah kaca. Di Indonesia, pergeseran lempeng bumi dapat terjadi kapan saja, mulai bentuk getaran kecil hingga besar. Di lain sisi, rumah kaca sangat sensitif pada tekanan sehingga tidak tahan pada guncangan-gunvangan yang berasal dari bawah (atau bagian mana saja).

Beberapa tim arsitektur di Indonesia bahkan secara tegas tidak merekomendasikan pembangunan rumah kaca karena resiko alam yang terhitung tinggi. Demikian beberapa pertimbangan yang harus anda ketahui sebelum memutuskan mengadopsi rumah kaca sebagai tempat bernaung sehari-hari. Semoga bermanfaat.