Jeruk bali memiliki nilai tersendiri di mata masyarakat Indonesia. Buah dengan ukuran super besar ini dikenal memiliki rasa yang khas, asam disertai rasa pahit dan manis yang pas. Selain itu, kulit dari jeruk bali pun bisa dimanfaatkan untuk hal lain. Pada zaman dulu, kulit jeruk bali biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat mainan mobil-mobilan. Tekstur kulit yang tebal, bagian luar yang kasar dan bagian dalam yang lembut membuat kulit jeruk bali mudah dibentuk sesuai keinginan. Menariknya, tak hanya itu saja karena kulit jeruk bali juga bisa diolah menjadi kalua. Kalua adalah sebutan lain untuk manisan. Ya, siapa sangka kita bisa mengolah kulit jeruk bali sebagai manisan?
Ciwidey merupakan salah satu wilayah yang banyak memanfaatkan kulit jeruk bali untuk diolah menjadi manisan. Masyarakat daerah yang berada di kabupaten Bandung ini memang terbiasa mengolah kulit jeruk bali menjadi makanan yang enak dan legit. Cara membuat manisan jeruk bali pun sangat mudah, bahkan prosesnya hampir sama dengan membuat manisan dari bahan lain. Bagaimana dengan rasanya? Anda tentu tidak akan menyangka bahwa ternyata rasa kulit jeruk bali yang sudah diolah menjadi manisan sangat enak. Teksturnya agak keras nan empuk, nagih saat digigit, dan juga memiliki rasa yang manis dengan sedikit aroma jeruk yang masih bisa dirasakan. Jika Anda penasaran untuk mencoba tapi tidak ingin repot mengolah kulit jeruk bali menjadi manisan, maka Anda bisa membeli manisan kulit jeruk bali dengan harga 30 hingga 40 ribu rupiah per kilo-nya.
Anda bisa mendapatkan olahan kulit jeruk bali yang diubah menjadi manisan di Ciwidey, Jawa Barat. Silakan datang ke pusat oleh oleh yang ada di kota Ciwidey untuk mendapatkan makanan olahan ini. Bahkan Anda berkesempatan untuk mencicipi manisan jeruk bali sebelum membelinya sehingga rasa penasaran bisa segera dipenuhi. Anda pasti tidak akan menyangka jika rasa dari manisan kulit jeruk bali hampir sama dengan manisan yang dibuat dari bahan dasar lain. Enak!