Kebakaran Hutan Di Kalimantan Yang Menelan Banyak Kerugian

Pixabay.com

Hutan hujan tropis di Indonesia merupakan hutan yang paling luas dan dominan di seluruh dunia, hal inilah yang membuatnya dijuluki sebagai pemilik hutan hujan tropis.Hutan hujan tropis ini menyimpan beragam jenis flora dan faunan di seluruh dunia, dan tentunya membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat keberagamannya yang juga tertinggi.

Persebaran hutan hujan tropis di Indonesia berada di pulau- pulau besar seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Namun, sekarang ini keberadaan flora dan fauna di Indonesia semakin menipis.Hal ini terjadi karena banyaknya hutan gundul akibat dari kebakaran hutan, dan lainnya.Setidaknya terdapat 2 faktor yaitu faktor alami dan faktor buatan baik disengaja atau tidak.

Bicara tentang kebakaran hutan, masih ingatkah Anda akan kejadian kebakaran hutan di Kalimantan? Kebakaran tersebut mengakibatkan Indonesia menjadi penyumbang kabut asap terbanyak. Kebakaran hutan tersebut menutupi sebagian wilayah Asia Tenggara dan diperkirakan telah melepaskan 709 juta ton karbon dioksida di udara lepas.

Tentu banyak yang mengetahui bahwa kebakaran hutan di Kalimantan terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alami dan faktor buatan.Faktor alami yang terjadi adalah adanya kemarau panjang, dan buatan tentu saja Anda tahu beberapa pembukaan ilegal menjadi penyebabnya.

Dampak dari kebakaran hutan di Kalimantan ini, selain kabut asap dan meningkatnya karbon dioksida adalah berkurangnya keanekaragaman flora dan fauna. Banyak hewan yang kehilangan tempat tinggal dan mati karena tidak adanya sumber makanan yang tersisa dari kebakaran ini.

Dampak lainnya, Anda tentu tahu bahwa beberapa penerbangan dibatalkan akibat terlalu banyak kabut asap. Tidak hanya penerbangan, namun beberap hal di sektor perekonomian dan tentunya kesehatan menjadi terganggu karena kebakaran hutan di Kalimantan tersebut.

Namun apabila dikaitkan dengan perpindahan ibu kota, tentu hal tersebut belum merubah keputusan awal pemerintah. Kalimantan masih menjadi tujuan untuk ibu kot baru Indonesia, setelah riset mendalam terkait luas lahan dan tentunya beberapa pertimbangan sosial. Pembangunan ini masih akan terus berjalan hingga beberapa tahun ke depan.