Bahaya Bedong bayi

Pixabay.com

Ayah ibu pasti membedong bayi tidak? ... bedong bayi ini biasa dipakaikan ketika bayi berada di awal awal kelahiran. Bayi belum bisa bergerak bebas dan untuk memudahkan ibu ketika menyusui. Bedong bayi juga dapat menghangatkan bayi.

Bedong bayi sebaiknya dilakukan di bulan pertama saja, karena di bulan kedua dan ketiga bayi mulai dapat bergerak aktif sehingga dikhawatirkan jika bedong bayi menghambat pertumbuhan bayi.

Bahaya bedong bayi

Bentuk bedong bayi seringnya memakai kain besar yang kemudian dilipat lipat mengelilingi tubuh bayi. ada juga kain untuk bedong bayi yang sudah dijahit, sehingga lebih mudah dalam memakaikannya pada bayi.

Jika bayi sudah tidak nyaman dengan bedong bayi maka bayi biasanya rewel, bergerak terus, bahkan terdapat ruam di leher atau pipinya. Jika bayi sudah merasa tidak nyaman maka gerakan yang dilakukan bayi dapat melepaskan ikatan bedong.

Jika kain sudah tidak terikat, maka kain dapat bergerak kesana kemari menutupi wajah bayi. Penutupan kain ini dapat menyebabkan bayi  kesulitan bernapas, karena jalan pernapasannya tertutup oleh kain.

Bayi ketika sudah tidak betah dibedong juga akan mengalami kepanasan. Kepanasan dan kesulitan bernapas dapat membuat bayi terkena sindrom SIDS (sudden infant death syndrom) atau kematian bayi mendadak.

Banyak hal yang dapat menjadi faktor adanya sindrom SIDS ini. Salah satunya adalah bedong bayi ini. Sebenarnya juga bukan karena bedong bayinya, tapi karena kain yang menutupi wajah bayi. Dan ayah ibu mestinya memahami bayi ketika sudah merasa tidak nyaman dengan bedongnya.

Cara memakai bedong yang benar dan aman

Untuk menghindari adanya resiko SIDS maka ayah ibu dapat mengikuti arahan berikut ini:

  1.       Sediakan kain limpan untuk membedong, kemudian bentangkan kain limpan.

  2.       Tekuk salah satu pojok kain limpan, lalu letakkan bayi diatas kain limpan. Bagian kepala berada di lekukan salah satu pojok limpan tersebut.

  3.       Selipkan kain bagian samping ke tubuh bayi dan masukkan ujung kain yang diselipkan di bawah badan bayi sisi sebaliknya.

  4.       Selipkan kain bagian bawah ke bagian atasnya untuk menutupi kaki bayi. Usahakan agar tidak terlalu kencang agar bayi masih bisa menggerakkan kakinya.

  5.       Selipkan kain bagian samping yang belum diselipkan ke tubuh bayi dan masukkan ujung kain yang diselipkan di bawah badan bayi sisi sebaliknya.

  6.       Lalu tidurkan bayi dengan posisi telentang dan hindari penggunaan bantal sampai bayi usia 2 bulan.

Demikianlah sedikit yang dapat kami sampaikan, semoga informasi ini dapat membantu ayah ibu.