Biografi Sandiaga Uno

Siapa yang tidak kenal dengan nama Sandiaga Uno? Sejak dulu, nama ini sudah mencuri perhatian, karena termasuk sebagai pengusaha muda yang sangat sukses. Terlebih lagi, ia merupakan mantan wakil gubernur DKI Jakarta dan mantan calon presiden Republik RI sebagai tandem Prabowo. Biografi Sandiaga Uno sudah banyak beredar, seiring dengan sepak terjangnya dalam dunia usaha dan politik negeri ini.

Riwayat Hidup Sandiaga Uno

Pria bernama lengkap Sandiaga Salahudin Uno ini lahir di Rumbai, Pekanbaru, Riau pada 28 Juni 1969. Sandiaga merupakan anak dari pasangan Razif Halik Uno atau akrab disapa Henk Uno dan Rachmini Rachman atau Mein R. Uno. Kedua orang tua Sandiaga juga merupakan sosok yang cukup dikenal di tanah air. Keduanya adalah pendiri Mien R Uno Foundation, sebuah yayasan pendidikan.

Sandiaga mulanya tidak tinggal di Riau bersama Ayahnya yang kala itu bekerja di perusahaan Caltex Riau yang kini menjadi Chevron. Sang istri yang merupakan pakar pendidikan kepribadian terkenal di ibu kota dikatakan kurang nyaman tinggal di Riau. Akhirnya, mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah ke Jakarta.

Setelah sempat bersekolah di Riau, Sandiaga melanjutkan sekolahnya di Jakarta. Di Jakarta, Sandiaga bersekolah di SD PSKD Bulungan, SMPN 12 Wijaya Jakarta, dan SMA Pangudi Luhur. Ia merupakan sosok yang sangat cerdas sejak kecil. Terbukti, ia berhasil melanjutkan sekolahnya pada tingkat pendidikan tinggi di Wichita State University, Kansas, Amerika dan mengambil Bachelor of Business Administration.

Dari WSU, ia berhasil lulus dengan predikat Summa Cum Laude dan bekerja di Bank Summa. Di sinilah ia mengenal pengusaha sekaligus konglomerat sukses, William Soeryadjaya, pemilik Bank Summa. Setahun bekerja, ia memutuskan untuk kembali melanjutkan sekolahnya dengan beasiswa di George Washington University, Amerika Serikat, untuk gelar MBA.

Setelah lulus dengan jangka waktu dua tahun dan meraih IPK 4.0, ia kemudian bekerja di Seapower Asia Investment Limited di Singapura pada 1993. Di perusahaan ini, ia menjabat sebagai manajer investasi. Duan tahun setelahnya, tepatnya pada tahun 1995, ia pindah ke Kanada untuk bekerja pada sebuah perusahaan bernama NTI Resources, Ltd dan menduduki posisi sebagai Excecutive Vice President.

Kala itu, gajinya per bulan begitu tinggi. Sayangnya, pada tahun 1997 saat karirnya sedang bagus-bagusnya, ia terpaksa harus berhenti dari pekerjaan tersebut. Hal ini disebabkan karena kantor tempatnya bekerja mengalami kebangkrutan akibat krisis moneter dan terpaksa harus melakukan PHK pada karyawannya, termasuk Sandiaga yang kena imbasnya.

Karena kejadian ini, Sandiaga akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jakarta, ke rumah orang tuanya dengan status pengangguran. Saat itu berbagai lamaran pekerjaan dilaluinya, namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Ia ditolak oleh kurang lebih 25 perusahaan. Hal inilah yang kemudian menjadi titik balik seorang Sandiaga Uno.

Awal Mula Karir Entrepreneurship

Atas semua jatuh bangun yang ia hadapi, ia kemudian mengubah mindsetnya dari yang tadinya karyawan menjadi seorang pelaku usaha. Bersama rekan semasa SMA-nya, ia mendirikan sebuah PT pada tahun 1997 bernama PT Recapital yang bergerak di bidang jasa konsultasi keuangan. Saat itu Sandiaga melihat peluang besar karena banyak perusahaan diambang krisis.

Selama berbulan-bulan usahanya berjalan, ia tak kunjung mendapatkan klien, bahkan beberapa calon klien pun memandang kemampuannya sebelah mata. Akhirnya, 6 bulan setelah perusahaan tersebut berdiri, ia memiliki klien dan mulai berhasil membangun perusahaannya sendiri. Dari sana, ia mulai membuka banyak peluang bisnis baru.

Peluang bisnis ini ia lakukan dengan cara membeli perusahaan yang berada diambang kebangkrutan, kemudian dirapikannya dan dijual kembali ke pengusaha yang lainnya. Ini merupakan keahliannya yang tidak bisa diragukan dan dipandang sebelah mata. Sandiaga Uno semakin bertumbuh menjadi pengusaha yang disegani di bidangnya. Di biografi Sandiaga Uno pun ia lebih dikenal sebagai pengusaha.

Saat ini, bisnisnya begitu berkembang pesat. Ia bahkan sudah memiliki beberapa bisnis yang bergerak di banyak bidang, seperti pertambangan, telekomunikasi, infrastruktur, perkebunan, hingga asuransi. Pada tahun 1999, ia bersama Edwin Soeryadjaya akhirnya mendirikan sebuah perusahaan investasi bernama PT Saratoga Investama Sedaya. Tidak sulit baginya menjalankan dua perusahaan sekaligus.

Berkat kesuksesannya, ia dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia ke-122 versi majalah Asia Globe. Setelah sukses dengan dunia usahanya, ia pun melirik dunia politik dengan memulainya menjadi pengurus Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Ia pun maju sebagai Wakil Gubernur pada tahun 2017 hingga 2020.

Saat menjabat sebagai Wakil Gubernur, program yang paling dibanggakan pemerintah DKI dan juga beberapa masyarakat adalah program Ok Oce yang merupakan program untuk mendukung gerakan wirausaha dan ekonomi kerakyatan. Tujuan program Ok Oce sungguh visioner, yaiu menciptakan kemandirian finansial dan lapangan pekerjaan bagi rakyat Indonesia.